Share

DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL
DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL
Penulis: Paradista

Bab 1

Malam hari di kota Coast Field yang dingin.

“Lepaskan! Apa yang kalian lakukan!”

“Tolong… “

Sayup-sayup terdengar suara seorang wanita berteriak meminta pertolongan sambil berlari ketakutan di dalam lorong yang disampingnya berjejer para tunawisma yang sedang beristirahat.

“Lepaskan! Tolong… tolong!”

Salah satu pria diantara para tunawisma itu terbangun dan mengangkat kepalanya, pria tersebut itu melihat sekeliling, dia sadar jika itu bukan mimpi apalagi halusinasi karena tepat beberapa meter di depannya terlihat ada seorang gadis yang tampaknya sedang dikejar tiga orang pria. Ada begitu banyak tunawisma, tapi tak ada satupun dari mereka yang mau menolong seorang gadis yang kini sedang diganggu beberapa pria hidung belang itu, mereka tak mau peduli dan memilih mengabaikan dengan pura-pura tidur.

Baiklah, masa bodoh! batin pria itu, dia jadi ingat akan dirinya sendiri yang baru saja mengalami hal tak mengenakan, mengapa juga dia harus mempedulikan gadis malang itu, yang bukan siapa-siapa baginya? Orang lain saja memilih diam, lalu atas dasar apa dia harus bersikap sok pahlawan?

“Lepaskan saja bajunya, kita lakukan disini!” teriak salah satu pria dari tiga pria pengganggu itu.

“Hey! Dia milikku, Sam!” seru pria lainnya terdengar marah.

“Apa kau ingin mati!” lanjutnya mengancam.

“Akrg! I-i-iya, maafkan aku Ian.” Pria yang dipanggil Sam itu tampak ketakutan saat tangan pria yang dipanggilnya Ian itu mencengkram kerah bajunya, suaranya terdengar seperti orang tercekik.

“Apa yang kau lakukan Jemima? Ayo kita pulang, jangan berbuat onar!” seru Ian.

Gadis yang dipanggil Jemima itu terlihat berusaha menghindar dan menggunakan alat apapun untuk mencegah ketiga bajingan itu mendekatinya. Tapi sepertinya pertahanan itu sia-sia, bagaimanapun juga gadis itu terlihat lemah hingga akhirnya pria bernama Ian itu memegangi dan mencengkram tubuhnya.

“Lepas! Lepaskan aku, brengsek!” maki Jemima.

“Ayolah menyerah saja, Jemi.” Kata Ian, kedua matanya terpejam dengan hidung mendengus leher juga rambut gadis bernama Jemima.

“Apa maumu Ian? Siapa yang menyuruh kalian?!” teriak Jemima sambil meronta-ronta.

“Kamu mungkin sudah bisa menebaknya dan kami tak mau mengecewakannya, lagipula kamu adalah pengecualian bagiku.” Jawab Ian.

“Kalau kamu tidak mau aku paksa, lebih baik kamu mau menjadi wanitaku saja, bagaimana?” lanjutnya bertanya.

“Piuh! menjijikan!” seru Jemima sambil membuang air liur ke arah wajah Ian.

“Aish! Sial! Menjijikan!” ringis Ian sambil mengelap wajahnya.

“Ayo cepat seret dia ke atas dan masukan ke dalam mobil!” perintah Ian yang sepertinya ketua dari kedua pria lainnya.

Kedua pria yang dari tadi sudah sangat ingin meraih tubuh sang gadis itu tampak tak sabaran apalagi sudah ada perintah dari Ian.

“Ih! Pergi kalian! Jangan sentuh aku! Lepaskan aku!” 

“Jangan sentuh aku!”

“Tolong… siapapun itu tolong…”

Gadis bernama Jemima itu tak hentinya berteriak-teriak sambil meronta-ronta ingin melepaskan diri, satu pria yang kini sedang merangkul tubuh gadis itu terlihat tak senonoh memegang dan menelusuri sebagian tubuhnya.

BRUAK!

“Akh!”

Terdengar suara jatuh diikuti teriakan sang gadis, Pria misterius yang dari awal memperhatikan serta tak ingin ikut campur itu, kini hati nuraninya mulai tergerak, pria yang meraba-raba gadis tadi ingin rasanya dia patahkan saja kedua tangannya. Tapi kini pandangannya terpaku pada satu pria lainnya yang kini sedang meraih tubuh sang gadis, sedangkan satu temannya yang ingin sekali pria itu hajar kini tengah terkapar berada di atas aspal sana.

“Kenapa kau mendorongku? Aish! Sialan kau Ian!” seru pria di bawah sambil berusaha berdiri, tapi pria itu tak akan menyangkanya karena Ian kembali mendorong dan menendangnya.

BRUAK!

Suara jatuh tubuh pria itu terdengar begitu empuk, sudah dipastikan tubuhnya amat sakit karena dihantamkan ke atas aspal oleh pria bernama Ian tadi.

“Sialan kau Ian! Apa-apaan ini?!” teriak pria itu lagi sambil meringis kesakitan.

“Kau yang sialan Mat, berani-beraninya kau menyentuh tubuh Jemima ku!” balas Ian, berteriak sampai-sampai Mat gentar.

Melihat situasinya, pria misterius itu bisa menebak kalau pria bernama Ian itu menyukai gadis yang kini sedang diganggunya, sama halnya dengan pria bernama Sam juga Mat. Hanya saja Sam sudah tahu posisinya siapa, sedangkan Mat masih tak tahu diri dan tak sadar sedang berurusan dengan Ian.

“Sekali lagi kau berani macam-macam, kuhancurkan kedua tangan mesum mu itu!” lanjut Ian terdengar mengancam.

“Sialan! Ayo Jemima!” teriak Ian lagi sambil menarik tubuh Jemima, gadis itu terlihat meronta tapi tak berdaya. Hingga pada suatu titik, kedua mata gadis itu melihat ke arah pria asing yang juga sedang memandang ke arahnya, lagi-lagi tatapan gadis itu membuat hati pria misterius itu tersentuh.

“Ah! Sial!” dengus pria itu sambil berdiri dari duduknya.

Pria itu berjalan mendekat sambil mencari-cari sesuatu untuk iseng dia lemparkan pada ketiga pria pengganggu itu.

Pria tersebut akhirnya menemukan beberapa kerikil, lalu melemparnya tepat ke arah kepala Ian.

Pluk! Satu kerikil mendarat di kepala Ian.

“Siapa itu?!” seru Ian, tersentak kaget sambil meraba kepalanya lalu mencari-cari orang yang sudah berani melempar kepalanya.

Pluk! Belum selesai urusan dengan Ian, lemparan kali ini tepat sasaran meluncur ke arah punggung Sam.

“Sialan! siapa itu?!” seru Sam dengan suara nyaring.

“Apaan sih?” Mat tampak kebingungan tapi dia juga segera mundur beberapa langkah takut terkena lemparan batu yang mulai berdurasi cepat itu.

“Kalau berani, keluar kau!” teriak Ian.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status