Share

50. Bab 50

DIKIRA MISKIN 50

"Mas, Mbak Ranti mau meminta uang yang kita pinjam waktu itu sekarang juga," ucapku pada Mas Ajun yang baru saja selesai mandi. Saat ini ia tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Mas Ajun tidak menanggapi ucapanku, hanya menoleh, kemudian memutar mata malas. Oh my God, apakah ia tidak mendengar padahal aku sudah berbicara cukup keras.

"Mas," ucapku dengan nada kunaikkan menjadi dua oktaf.

"Hm,"

"Kamu ini sebenarnya dengar nggak, sih? Apa yang kukatakan?" Aku mengernyitkan dahi.

"Aku masih punya dua telinga yang masih berfungsi dengan normal, tentu saja aku mendengarnya," kata Mas Ajun seraya mengorek telinganya dengan ujung jari.

"Kalau kamu mendengar, kenapa tidak merespon? Kaget kek, atau apa gitu? Ini malah cuek," ucapku cemberut.

"Kaget? Buat apa aku kaget? Aku sudah menduga kakau kakakmu itu akan meminta kita untuk mengembalikan uang yang kita pinjam. Pasti untuk biaya rumah sakit anaknya itu, kan? Dia yang sok gengsi kok kita yang repot? Harusnya dia itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status