Share

Jangan Ikut Campur

Sejak aku pindah ke kamar bawah, Ayah dan Ibu yang tidur di kamarku bersama Mas Arsya yang di lantai atas. Satu kamar lagi digunakan oleh Kaniya. Lantas, Mas Danu tidur di sofa ruang tengah depan televisi.

Malam ini, setelah memastikan Mas Arsya dan Afkar tidur, aku keluar dari kamar, sengaja untuk bicara dengan Mas Danu. Aku tidak ingin Kaniya mundur karena sikap Mas Danu yang tak acuh.

Kulihat, laki-laki berkulit putih itu sedang rebahan di sofa sambil terus memencet-pencet tombol remote televisi. Channel acara televisi pun terus berpindah tanpa diindahkan oleh yang ada di hadapan.

"Bisa pusing remote-nya dipencet-pencet terus kayak gitu, Mas," ucapku seraya duduk di sofa yang hanya cukup satu orang di sampingnya.

Mas Danu bingkas dan langsung memosisikan duduk. Dia menghela napas, lalu menyadarkan punggung. "Kirain siapa?" ucapnya kemudian.

"Aku perlu ngomong sama Mas Danu." Kutatap tajam laki-laki yang melihat lurus ke arah televisi. Dia seperti sengaja menghindar dari pandang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status