Share

Kegelisahan Kaniya

Aku akhirnya diizinkan pulang sore hari setelah menginap satu malam lagi bersama Afkar. Dari semua pemeriksaan, aku maupun bayi mungil itu dalam keadaan baik. ASI-ku pun sudah keluar cukup banyak.

Hanya Mas Arsya dan Ibu yang menemaniku sejak semalam. Ditambah Mama Astri yang datang pagi harinya. Entah ke mana yang lain? Saat aku bertanya, mereka menjawab kompak tidak tahu.

Mas Arsya memapahku berjalan, sedangkan Afkar bersama Mama Astri dan Ibu membawakan tas dan barang-barang lain. Aku punya dua ibu sekarang dan itu sangat luar biasa rasanya. Sikap Mama Astri berubah banyak kepadaku dan aku bersyukur karenanya.

Kesabaran memang tidak ada tandingan. Bahkan, jika dibilang kesabaran ada batasnya, itu mungkin kurang tepat. Emosilah yang ada batasnya sehingga kesabaran terkadang kalah dan terpaksa ditinggalkan dalam sesaat. Aku sangat sering mengalami itu karena emosi yang naik-turun seperti rollercoaster.

Sampai di rumah, keadaan sangat sepi. Hanya ada Bi Narti yang membukakan pintu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status