Share

Kedatangan Kaniya

Tiba di rumah, aku langsung mencari Afkar. Hanya anak itu yang membuatku bersemangat untuk segera sembuh dan bisa membersamainya setiap saat. Bayi menggemaskan itu ada dalam gendongan sang nenek dan menyambutku dengan hangat. Aku yang berjalan pelan setelah turun dari mobil dengan dipapah Mama Astri, tersenyum semringah bisa kembali menjejak rumah ini lagi. Rasanya ini seperti keajaiban.

"Bunda pulang, Nak." Ibu berucap dengan binar cerah di wajahnya saat melihatku mendekat ke pintu rumah.

"Assalamu'alaikum," ucapku pelan.

Semua menjawab salamku dengan cepat. Mas Danu pun menerobos dari belakang Ibu dan memberikan usapan lembut di kepalaku. Dia tersenyum penuh arti. Aku masih bisa merasakan cinta yang berlebih dari sorot matanya. Namun, kuanggap itu cinta untuk seorang adik.

"Selamat datang, Nyonya Arsya. Jangan lagi buat orang-orang yang sayang sama kamu khawatir, ya. Caramu itu kurang berkelas," ucap Mas Danu dengan senyum.

"Emangnya, yang berkelas, yang kayak gimana, Mas?" sah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status