Share

Kejailan

Bayanganku tentang apa yang terjadi di sore hari tepat. Bahkan, lebih heboh. Mas Arsya berteriak-teriak memanggil namaku sambil sesekali hampir muntah. Seisi rumah pun menjadi ikut panik mendengar suara laki-laki itu. Kasihan sekali suamiku.

Ibu pun menegur, sehingga aku langsung menggantikan tugas Mas Arsya untuk membersihkan Afkar, sekaligus memandikan bocah imut itu. Sementara Mas Arsya, dia sudah melarikan diri keluar dari kamar.

Seharian tadi, aku juga tidak berdiam diri saja dan membiarkan Mas Arsya mengurus Afkar sendirian. Tetap aku menemani, tapi urusan menggendong bayi itu, kuserahkan kepada sang ayah.

Selesai aku mendandani Afkar usai memandikannya, kubawa anak manis itu keluar dari kamar dan memberikannya kepada Mas Arsya. Aku akan membuatkan susu dulu karena memang setiap selesai mandi, Afkar akan menghabiskan satu botol susu.

"Yey, anak ayah sudah wangi!" seru Mas Arsya sambil menerima tubuh gembul Afkar.

Afkar pun tertawa dan entah mengatakan apa kepada sang ayah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status