Share

Hampir Saja

Seperti layaknya seorang istri, aku juga merasa khawatir dengan masalah yang sedang menimpa perusahaan Mas Arsya. Bukan takut kehilangan harta, hanya saja banyak orang yang bergantung pada perusahaan itu. Ribuan karyawan yang sedang mencari nafkah juga akan menjadi korban.

Mendengar cerita dari Ibu jika Mas Arsya harus pergi mengurus masalah itu, aku tentu tidak bisa tenang. Apalagi, di saat tubuh pasti masih lelah, perjalanan yang ditempuh cukup jauh karena pertemuan bertempat di kantor Jakarta. Namun, saat tahu jika Mas Danu ikut dan menggantikan Mas Arsya menyetir, aku sedikit lebih tenang. Meskipun ada rasa takut jika Mas Danu berbuat nekat seperti dulu, aku mencoba berpikir positif.

Aku ingin menghubungi Mas Arsya, tapi tidak mau jika hal itu malah membuat konsentrasinya terganggu. Aku menahan gelisah dengan menyibukkan diri bersama Afkar. Lagi pula, ada Ibu, Mama Astri, Kaniya, dan Ayah. Mereka menemaniku sepanjang waktu.

Sore hari, seorang perawat datang untuk mengecek kondi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status