Share

Dinner dan Bingkisan Bertali Pita

Adam berdiri lalu berjabat tangan dengan seorang pria paruh baya di sebuah kafe. Cuaca mendung di luar berkebalikan sekali dengan suasana hatinya yang cerah. Keduanya sama-sama tersenyum semringah.

“Semoga kerjasama ini membuka peluang-peluang baru yang membuat bisnis kita makin berkembang, Pak Bram,” ucap Adam optimis.

“Saya percayakan semua sama Mas Adam. Kalau butuh sesuatu, jangan segan-segan menghubungi asisten saya.”

“Terima kasih, Pak.”

Pria itu lantas pamit pergi. Seorang wanita muda yang tak lain adalah asisten Pak Bram menunduk hormat ke arah Adam kemudian mengekor di belakangnya. Adam mengantar mereka sampai tempat parkir sebelum kembali ke mejanya lagi.

Lelaki berkemeja garis-garis itu belum hendak pulang. Dia baru mendapat beberapa data tambahan yang harus dimasukkan ke dalam tesis.

Dering suara telepon memecah konsentrasi. Nama ‘Mama’ tertera di layar. Adam menghentikan kegiatannya untuk menerima telepon dari Bu Ami.

“Meeting kamu sudah selesai, Dam?”

“Sudah, Ma.”

“Giman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status