Share

Salah Paham

Lima pasang mata yang ada di ruang tamu langsung melayangkan tatapan tajam begitu Sabrina mengucap salam dan memasuki rumah. Jantung Sabrina berdebar tak karuan. Bibirnya terkunci sedangkan langkah kakinya terasa berat untuk mendekat.

“Duduk, Sab!” perintah Bu Retno. Nada suaranya sedingin cuaca musim hujan.

Sabrina melangkah perlahan kemudian menempati kursi kosong di sebelah ibunya, tepat berhadapan dengan Bu Muklis. Wanita itu merogoh tas kemudian menjajarkan beberapa lembar foto di meja. Mata Sabrina membelalak sebab di foto itu Sabrina terlihat menaiki mobil Salim.

“Ibu kecewa sama kamu,” ujar Bu Retno sambil memalingkan muka. Dia merasa malu sebab menganggap Sabrina telah menyalahgunakan kepercayaannya.

“Saya juga kecewa karena Bapak dan Ibu Muklis tidak menghargai privasi saya.” Suara Sabrina bergetar karena menahan marah. Beberapa hari ini dia sampai susah tidur karena khawatir diintai oleh preman. Siapa sangka, ternyata mereka adalah suruhan keluarga Muklis.

“jangan mengalihk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status