Share

Kegalauan Calon Pengantin

Gadis cantik berhidung mancung itu duduk termangu di depan hotel tempatnya menginap. Bias-bias cahaya yang menghiasi keindahan langit sore Turki tetap tidak mampu mengobati kerinduannya pada Indonesia. Matanya hanya mengamati lalu lalang turis dan penduduk lokal yang asyik mengobrol bersama keluarga atau sahabat. Di satu sudut hatinya, ada ruang kosong yag terasa hampa.

"Andaikan Mas Adam ikut ke sini," gumamnya pelan.

Sofia terlonjak ketika sebuah tangan memegang bahu kanannya. Ketika menoleh, dia mendapati sang nenek sedang tersenyum hangat.

"Cucu Nenek yang paling cantik lagi mikirin apa?" Bu Rum yang merupakan nenek Sofia lantas duduk di sebelahnya.

"Eh ... Emm, bbukan apa-apa, kok, Nek." Sofia tersenyum kikuk. Jelas sekali dia sedang menyembunyikan sesuatu.

"Barusan Nenek dengar nama Adam disebut. Tua-tua gini pendengaran Nenek masih bagus, lho."

Sofia terkekeh. Memang susah mau main rahasia-rahasiaan dengan orang yang telah merawatnya saat masih kecil.

"Kalian lagi berantem?"

Pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status