Share

PRIA BAIK HATI

"Meski kau telah jahat padaku, tapi aku tak ingin meninggalkanmu, Salim. Yang pasti jika kau bersamaku, maka kematianmu gak akan terlampau menyakitkan."

Salim tidak bisa mengontrol tubuh lagi. Keringat dingin mengucur deras dari dahi, dan leher. Sekujur tubuh gemetar semakin kencang.

"Aku hanya ingin mendampingimu saat menemui ajal. Itu adalah sebuah kehormatan bagiku," bisik Nikita ke telinga Salim.

"To-Tolong am-puni aku!"pinta Salim dengan air mata bercucuran.

"Hi hi hi hi!" Tawa melengking panjang tersebut bergema hingga ke tebing yang mengelilingi gudang tua.

Salim berdiri dengan kedua kaki gemetar. Pria ini merasa takut dan ngeri dengan pandangan menunduk. Di sekelilingnya tulang belulang berserakan bahkan ada sebagian masuk terbungkus dengan kain belepotan darah kering. Tempat ini bagai pemakaman massal tanpa kuburan.

Pria ini diserang ketakutan dan ingin berteriak meminta tolong. Namun kedua mulut terkatup rapat. Dia ingin meminta tolong kepada, tetapi sudah lama pria tersebut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status