Share

Perjuangan Suci

Usai Subuh, Firman memenuhi janjinya untuk mengantar Teungku Fiah ke Panton Labu. Mereka menumpang sepeda motor butut peninggalan almarhum ayah Firman. Tidak ada rintangan yang berarti selama perjalanan. Beberapa pos militer yang dilalui, juga tak ada pemeriksaan yang berarti.

Tanpa pakaian militer dan senjata, Teungku Fiah hanyalah orangtua biasa. Keadaannya yang kurus kering justru mendatangkan simpati dan iba dari para tentara yang ditemui sepanjang perjalanan.

Teungku Fiah dianggap orang tua biasa yang sedang menderita sakit karena factor umur serta mengalami gizi buruk.

Lebih kurang satu jam, mereka akhirnya tiba di Panton Labu. Teungku Fiah awalnya hendak mengunjungi rumah almarhum Ruslan untuk melihat kondisi keluarga itu. Namun niat tersebut dibatalkannya atas permintaan keluarga yang bersangkutan.

Istri almarhum Ruslan tak ingin keadaan memanas karena komplek tempat tinggal mereka dikawal ketat pasca penembakan misterius yang menimbal suaminy

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status