Share

Bab 22-2

Mata Elia berbinar. “Serius, Raf? Klinik yang sekarang, ke depannya akan jadi Klinik Bersalin? Wahh, keren!”

“Kenapa? Seneng banget. Semakin dekat dengan cita-citamu sebagai dokter anak?” Rafi menelengkan kepalanya ke arah Elia. “Kenapa dokter anak? Kenapa bukan bedah estetik atau TKV?”

“Entahlah, mungkin karena aku tidak punya saudara,” desah Elia sambil mencermati jalanan. “Lho, kok beloknya ke sini?!” Elia memalingkan kepalanya menengok ke jalan yang seharusnya ia lalui. “Aku masih harus kerja, Raf. Kalau masih ada yang ingin kamu tanyakan, nanti, setelah jam kerjaku berakhir.”

Alih-alih mengikuti perkataan Elia, Rafi menginjak pedal gasnya semakin dalam, melaju semakin cepat dan jauh meninggalkan klinik.

“Aku sudah minta salah satu dokter jaga Medistra naik ambulans dan menggantikanmu hari ini.”

“Minggir!” tegas Elia dengan punggung tegak, menjauh da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status