Share

Part 32. Permintaan Paman

“Maafkan pertengkaran kami, Dav. Aku tak bermaksud seperti ini di hadapanmu.” Paman berbalik dan menatapku langsung. Sepertinya, sejak awal beliau mengetahui jika aku sudah bangun. Namun, masih tetap saja melanjutkan pertengkarannya.

“Tak ... pa,” ucapku dengan lirih. Napasku terasa berat hanya untuk berkata seperti itu.

“Jangan memaksakan dirimu, ya? Tubuhmu masih belum membaik. Setelah menghirup bubuk wolfsbane dan melakukan teleportasi, kau yang tak sadarkan diri membuat Paman khawatir, Dav. Maafkan Paman.”

Paman menunduk. Apakah beliau ingin menunjukkan sebuah penyesalan, atau kelalaian dalam menjagaku dan mengkhianati janji pada mereka? Aku tak tahu. Bertemu dengan penyihir wanita itu membuatku banyak berpikir. Dengan keadaanku yang tidak sempurna ini, bukan tak mungkin Paman hanya menjalankan tugasnya.

Di luar sana—yang entah di mana berad

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status