Share

Cantik

“Cantikan siapa aku sama perempuan itu?” sinis sekali Lusi menatap gadis yang melewatinya.

Belangi pun merasa tak nyaman mendengar sayup-sayup pertanyaan gadis berkulit putih itu.

“Dia lebih cantik!” tegas Osa.

Lusi menghela napas. Wajahnya terlihat kesal mendengar jawaban lelaki arogan itu. Bisa-bisanya ada gadis lain yang lebih cantik darinya, ia tak terima. Padahal saat masih berpacaran, Osa adalah lelaki yang sangat romantis. Setiap hari selalu saja ada pujian yang mendarat di telinga Lusi.

“Kamu tega ya?” Lusi memelas. Ia tak percaya lelaki yang sangat ia cintai, kini justru memuji wanita lain.

Osa hanya diam dan berjalan menuju ruangannya, membiarkan gadis itu melankolis sendirian.

“Hei, gadis sok cantik!” panggilnya. Belangi yang melintas langsung tertegun. “jangan harap bisa merebut perhatian Osa dariku ya!” tegasnya.

Ternyata jadi cantik juga rumit ya, pikir Belangi. Menjadi sosok wanita yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status