Share

101. Carut-marut pada Masa Kepemimpinan Raja Abra

Raja Abra berdiri di teras halaman menatap lurus ke arah Taman Sari, terlihat Rengganis menikmati teh seraya memandang kebun bunga yang tumbuh subur. Senyuman itu, mendadak Raja Abra merindukan wajah ayu Rengganis. Rasanya dia ingin memeluk tubuh itu. Sang raja gegas melangkah cepat untuk mendekati. Namun, semakin cepat dia berjalan malah terlihat semakin menjauh lalu menghilang entah ke mana. Raja Abra memanggil-manggil nama Rengganis, kini dirinya berdiri di tempat asing entah di mana, seperti di sebuah hutan pinus, dia sendirian. Rasa rindu pada dirinya membuat Abra bak orang linglung berlari ke sana- ke mari menyusuri hutan pinus.

“Rengganis!” teriak Abra.

Semua bayangan lenyap, Abra membuka mata, melihat sekeliling ruangan. Ah, dia sedang berada di kamar miliknya. Ah, semua hal manis tentang Rengganis yang baru saja hanya mimpi belaka. Abra menoleh ke arah samping di mana Mandhavi terlelap dalam tidurnya. Aroma bunga melati tercium harum, semakin menambah r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Ajian jaran goyang Rengganis berhasil mempengaruhi Abra...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status