Share

Janji

“Rasanya lebih menyenangkan saat melihat kamu yang ceria. Jadi, apa pun masalah yang kamu punya, kapan pun itu, aku selalu terbuka buat mendengarkan.”

**

“A-apa Kakak ingat ucapan Kak Yuni saat marah malam itu?” tanyaku dengan hati-hati. Berusaha mengalihkan pembicaraan sekaligus menjadikan hal itu sebagai alasan agar berhenti ditanyai.

“Ingatanku masih berfungsi dengan sangat baik, Nay. Semuanya, dengan jelas,” jawab Kak Makmur.

Setelah memastikan bahwa Kak Makmur benar-benar berjanji akan merasahasiakan percakapan kami, aku menarik napas panjang dan mengempaskannya perlahan. Kualihkan pandangan darinya dengan menjadikan bintang-bintang di langit sebagai fokus.

“Sebenarnya aku sedikit terganggu karena itu. Apa aku terlihat seperti orang yang tak tahu balas budi? Apa aku seperti orang jahat kalau menganggap Kak Yuni mengatakan semuanya hanya karena tak ingin dipandang jelek sendirian?” Kukepalkan genggaman tangan saat dugaan-dugaan seperti itu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status