Share

Neraka Bernama Kesepian

Berlalu satu minggu, tak hanya Filah dan Bela, tapi seluruh orang seakan telah melupakan apa yang telah terjadi. Mereka tak lagi membicarakan tentangku, tapi juga seakan tak lagi menganggap keberadaanku.

Tak ada yang menyapa, apalagi bertanya atau mendesak meminta hal-hal berlebihan. Tak ada lagi tatapan kebencian dan sinis karena seakan-akan semua sengaja menghindar untuk melihatku.

Mereka sama seperti Ibu. Sama seperti Ayah. Sama seperti Kak Nila dan Dek Mila.

Mungkin waktu terus berjalan dengan banyak hal-hal yang terjadi dan berubah. Namun, bagiku malah sebaliknya. Aku seperti hanya berputar pada satu siklus yang sama setiap harinya. Semua yang terjadi hanya terus berulang pada kejadian sama. Dan semakin membosankan.

Aku merasa seperti robot. Aku merasa seperti pion game yang hanya diatur untuk melakukan beberapa hal, tak lebih dan tak berkurang. Aku bahkan tak bisa lagi membedakan apa semua ini nyata atau hanya sebuah mimpi yang takkan berakhir jika

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status