Share

Bab 92.

Dengan langkah besarnya Tito datang ke resto milik Dafa, tanpa mengetuk pria itu langsung masuk keruangan Dafa.

"Astagfirullah_ Tito. Masuk salam dulu bisa kan." semprot Dafa yang kesal karena sahabatnya itu masuk begitu saja.

"Nggak ada waktu buat basa-basi."

"Astagfirullah, salam itu kewajiban woy, harus di lakukan."

Menghela napas sejenak Tito berusaha sabar. "Bukan gitu maksud gue Dafa, ini ada yang lagi urgent. Lo ngerti nggak sih!" kini Tito yang marah marah.

"Apaan?"

Tito memberikan ponselnya pada Dafa, yang langsung di baca oleh pria itu. "Brengsek!" makian pun keluar dari mulut Dafa usai membaca pesan bernada ancaman.

"Rama semakin di biarin semakin menjadi. Berani-beraninya dia ngancem adik gue!" desis Dafa marah.

"Gue sudah nyuruh Ian untuk lacak nomer ini, setelah menemukan orangnya kita temui dia dan tanya keberadaan si brengsek Rama itu. Yang jelas saat ini, lo semakin waspada dan lindungi istri lo." ujar Tito panjang lebar.

Dafa berdiri dari kursi. "Gue mau pulan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status