Share

Bab 43. Peringatan Nyata

New York, USA.

Asap rokok mengepul ke udara, lalu hilang diterpa angin. Sosok pria paruh baya itu tampak menunjukkan kemarahannya. Mesi tak lagi muda, tapi parasnya masih tetap tampan dan gagah. Dia duduk di kursi kebesarannya dan di hadapannya ada putra pertama dan putra keduanya.

“Dad, ancaman itu mungkin hanya main-main.” Nathan—putra kedua Arthur—berusaha menenangkan ayahnya.

Arthur sudah menunjukkan pesan singkat yang berupa ancaman pada Justin dan Nathan. Dia sengaja memberikan tahu ini agar kedua putranya tahu bahwa dirinya baru saja diancam. Hanya Justin dan Nathan yang diberi tahu. Sang istri serta anak ketiga dan anak keempatnya tidak diberi tahu.

Justin mengembuskan napas panjang. “Menurutku tidak mungkin ada orang yang main-main dalam memberikan ancaman pada kita.”

Nathan mengalihkan pandangannya menatap Justin. “Awalnya aku sependapat denganmu, tapi lihatlah sampai sekarang kita baik-baik saja, Kak. Kau, aku, Joseph atau—” Tiba-tiba saja lidah Nathan menggantung menginga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status