Share

Bab 103

"kebetulan belum, syukurlah kami belum memiliki anak, jadi tidak ada yang menjadi korban," ujar Hasan.

"Apakah masalah anak sehingga kalian bercerai?"

"Tidak, karena memang kami tidak berjodoh saja."

"Bukankah Kak Hasan sudah lama sendiri? Kenapa tidak mencari penggantinya?"

"Aku sudah punya calon istri."

Jawaban Hasan membuat Laura tersentak, mulutnya tiba-tiba terasa kelu dan membeku. Bagaimana dia bisa mengabaikan sosok lelaki di depannya? Bukankah lelaki dengan kualitas seperti ini akan banyak wanita yang mengejarnya? Akan tidak wajar jika dia tidak memiliki wanita dalam hidupnya, lelaki seperti ini bahkan layak memiliki beberapa wanita.

Laura hanya menyesalkan kenapa dia selalu terlambat bertemu dengan pria ini, sepertinya dia hanya bisa mengagumi tanpa bisa memiliki. Sekilas dia teringat dengan Shintia temannya yang sudah putus dengan Adi, mereka putus karena orang tua Shintia yang memilik usaha retail itu tidak setuju memiliki menantu hanya seorang pegawai negeri, Shintia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ferli Aninditha
jangan sampai aina disiksa dan dilecehkan sm Herman lagi ya penulis..
goodnovel comment avatar
liza sarah
agung menang kaya. otaknya gk nyampe utk jd pengusaha. cpt hancurkanlah org bodoh gt thor. biar gk bertele2 lambat ceritanya.
goodnovel comment avatar
Arifrahman Muhamma
agung julidnya level kala Gondang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status