Share

Chapter 40

Redita membaca satu persatu identitas yang tertulis di lembar-lembar laporan yang sekarang sudah ada di tangannya itu. Sesuai titah sang kekasih tadi, dia disuruh mengumpulkan dan membawa weekly report itu ke ruangan dia, bukan?

"Ini weekly report-nya sudah semua kan?" Redita menatap beberapa orang yang berdiri di hadapannya itu.

"Sudah semua kak," jawab Adisti sambil tersenyum menggoda, mengundang gelak tawa anak-anak yang lain yang otomatis membuat wajah Redita sontak berubah masam.

"Bully terus, iya deh yang nggak pada ngulang Stase!" cibir Redita kesal pada teman satu angkatannya yang kali ini di rolling di bagian bedah itu.

"Bukan bully, faktanya yang paling lama di bagian bedah kan kamu," tambah Yosi sambil mengacungkan dua jarinya.

"Bodo, ngeselin semua!" Redita memanyunkan bibirnya ia melangkah keluar dari ruang koas dan bergegas menuju ruangan Adnan.

Jantungnya berdegup kencang, ini kali pertama dia masuk keruangan itu dengan status

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fifi Ifkar
semangat lanjyt thoe selalu di nanti
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status