Share

Bab 11

Aku berbalik menghadap Ranti yang tengah duduk di sisi ranjang.

Perlahan aku juga duduk di sampingnya. Kasihan Ranti, dari semalam diam saja, sekarang kelihatan sangat kesal, mungkin dia sangat tersinggung dengan ucapan ibu semalam.

"Ranti ... maafkan atas ucapan ibu semalam ya, kamu kan tahu gimana ibu, jangan dimasukan ke hati ya," ucapku pelan.

Ranti menggeleng dan mengibaskan tangannya.

"Gak apa-apa, Bang."

"Tadi kamu bilang mau beli mobil biar gak dihina-hina ibu lagi, Abang jadi ngerasa bersalah."

Ranti malah tertawa.

"Ranti mau beli mobil bukan karen itu aja sih alesannya, tapi biar Abang gak telat pergi kerja kalau hujan," jawabnya sambil menyanggah dagunya di atas bantal.

Aku tersenyum sambil menggeleng kepala, lalu mengacak rambutnya yang diikat ke belakang.

"Iya nanti kita beli ya, tapi kalau Abang udah naik jabatan atau dapat bonus mendadak," kataku terkekeh.

Aku lalu bangkit.

"Eh Abang mau kemana? Tunggu dulu."

Aku akhirnya duduk kembali.

"Apa lagi? Katanya kamu mau beli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yunita Suhebti
susah mau baca mintak koin meluluk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status