Share

21. Kebenaran

Bagi seseorang yang baru saja mengalami morning sickness tentu akan terasa sangat tidak nyaman, begitupun dengan Shireen. Perempuan itu mengeluh sakit di dalam tidurnya dan kepalanya begitu berat seakan ada batu besar yang menindih kepalanya.

Mata Shireen perlahan terbuka dan cahaya langsung saja masuk ke dalam retina matanya memberikan efek silau. Tangannya terangkat menghalau cahaya tersebut dan berhasil membuat sekitar semakin jelas untuk dilihat.

"Apa yang terjadi padaku?" gumamnya seraya memegang kepala yang pening.

Shireen sadar jika dirinya ada di ruangan rumah sakit karena aroma dan suasana yang berbeda dari kamarnya. Dia mencoba menggerakkan tubuhnya untuk duduk tapi suara dari arah pintu menghentikan pergerakannya. 

"Kau istirahatlah dengan tenang. Jika kau membutuhkan sesuatu katakan saja." Itu Adam, tapi dia tidak sendirian melainkan bersama Mella di sampingnya.

Mella masih

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status