Share

Diculik

ZELINE

Mama mengikutiku ketika aku masuk ke kamar setelah Dimas pulang.

“Papa kenapa iya-iya aja, Ma? Kenapa nggak tanya aku dulu?” Aku memprotes sikap Papa pada Mama mengenai rencana melanjutkan S2 tadi.

Mama lalu duduk di sebelahku, menatap dengan tatapan lembut seorang ibu.

“Papa melakukan ini semua demi kebaikan kamu, Zel. Semakin tinggi pendidikan maka peluang untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik akan semakin besar. Kamu harus sukses dan berhasil biar nanti kamu bisa membungkam mulut orang-orang yang menghina kamu. Mengerti kan maksud Mama?”

“Tapi nggak harus sampai ke luar negeri kan, Ma? Di kampusku juga ada kok program S2.”

“Jelas aja berbeda kuliah di dalam dan di luar negeri. Bukannya Mama mau mengatakan kalau di negara kita nggak bagus, tapi faktanya memang begitu.”

Aku mengakui kebenaran kata-kata Mama. Tapi entah mengapa rasanya berat sekali untuk pergi jika seandainya aku diterima.

Papa masuk ke kamarku di saat aku sedang bicara dengan Mama.

“Siapa yang mengundang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status