Share

Amarah Mas Alif

"Aduh." Refleks kata itu yang keluar.

"Maaf, Mbak. Saya sengaja," ucapnya yang membuat mataku melotot.

Sebentar, aku seperti kenal suara ini, batinku.

Aku mendongak menatap seseorang yang berada di depanku. Mataku terbuka dengan sempurna saat menatapnya. Tak menyangka bisa bertemu dengan dia lagi.

Tangannya terulur, berniat membantuku.

Senyumnya benar-benar membuatku ingin menjitak kepalanya. Senyum tak berdosa.

"Kamu lagi, kamu lagi. Ngapain kamu di sini," ucapku setelah berdiri sambil berkacak pinggang. Kutatap dia dengan garang, bukannya takut dia malah mengejekku.

"Mbak lagi, Mbak lagi. Mbak mau teriak-teriak lagi ya di sini. Teriak gih, biar saya temanin." Dia melihat ke arah pantai.

"Enak saja, nggak lah. Justru saya cari udara segar, tapi waktu ketemu kamu sesak nafas saya jadinya." Aku mencabik kesal.

"Masa, buktinya nafas Mbak masih turun naik dengan santai nggak ngos-ngosan," ucapnya yang membuat aku menahan kesal. Bisa-bisanya bocah ini membuatku kesal.

"Halah, kamu ngapain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status