Share

Diancam

“Adek Abang dobrak nih! Kalau sampai hitungan kesepuluh kamu enggak buka pintunya!”

Aku mulai berhitung seiring dengan menyiapkan ancang-ancang, untuk membuka pintu dengan paksa.

Namun, baru saja tanganku bersiap, suara kunci yang diputar dari dalam tiba-tiba terdengar.

“Aku baik-baik aja kok, Bang.” Kini Ayu malah berdiri di ambang pintu dengan raut datarnya yang begitu menguji kesabaranku, karena terlalu emosional aku tidak lagi memedulikan bagaimana dia akan berekspresi. Masa bodo dengan pikiran-pikiran negatif tentang apa yang terjadi dengannya dua hari yang lalu. Aku hanya ingin memeluknya sebagai bentuk rasa syukurku, karena Tuhan masih memberiku kesempatan untuk menemuinya. Entah bagaimana aku akan hidup tanpa dia. Aku harus memulai hari dengan apa dan siapa? Aku segera melepas rengkuhan lalu berpindah memegang kedua tangannya, dengan erat.

“Dek, Mas enggak peduli apa yang terjadi sama kamu dua hari yang lalu. Mas engg

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ar Ni
kok pinteran anak nya to yoooo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status