Share

Bab. 103. Kenapa aku merasa senang ada Reval di sampingku?

Mendengar perkataan Reval, Cindy benar-benar bingung apa yang harus dikatakan. Reval tidak mengalihkan pandangannya kepada Cindy.

Sementara Cindy merasa mati kutu karena Reval masih saja menatapnya dengan tajam. Cindy meremas-remas jari jemarinya untuk menghilangkan rasa gugup.

"Ayolah, Cindy katakan! Sebelum Marsya selesai mandi." Reval melihat jam tangannya.

"Iya ... iya, Tuan Reval." Cindy berkata dengan gugup.

"Ya sudah ayo, cepat katakan!" perintah Reval, "Kamu tidak mau, 'kan teman dekatmu terkena masalah?" lanjut Reval.

"Iya, Tuan." Cindy menoleh ke arah kiri, dia takut tiba-tiba Marsya muncul. "Sebenarnya Marsya memang sedang ada masalah, Tuan. Makanya kita jalan-jalan ke sini," ungkap Cindy.

Reval menghela napas panjang lalu menggelengkan kepalanya. "Sudah kuduga. Ini ada hubungannya dengan Pak Bowo, 'kan?" tanya Reval.

"Iya, Tuan. Bapaknya Marsya memaksa Marsya untuk ikut kerja bersama Pak Bowo sebagai w
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status