Share

15. Penyesalan

Menyalakan shower. Membiarkan air membasuh sekujur tubuhnya. Bram memejam. Teringat sentuhan yang ia nikmati semalam bersama Lastri. Ingin sekali ia melakukannya lagi.

Ditepuknya kepala sendiri. Ini tidak benar. Halalkan dulu, baru nikmati. Sayangnya, hasrat pria kadang tak bisa dibendung. Sekalinya merasakan kenikmatan. Ia jadi ketagihan.

Jangan memulai apa pun dengan jalan yang salah. Sebab, kita tak pernah tahu. Sampai mana batasan umur berada.

***

"Sudah Bapak siapkan semuanya. Kamu tinggal berangkat saja." Handoko menekan. Ditunjukkannya paspor dan aneka dokumen yang akan Bram bawa. Ia sudah mengatur startegi. Agar putranya bisa lupa pada Lastri.

"Bram tidak akan ke mana-mana! Bram akan menikah dengan Lastri!"

Ditolaknya mentah-mentah. Bram tak mau pergi ke luar negeri. Sekalipun mengejar gelar S2 di negara yang terkenal gurun pasirnya.

"Oh, begitu? Jadi ... kamu mau menentang Bapakmu?"

"Bukan begitu, Pak. Bram harus bertanggung jawab."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status