Share

Harus Jadi Licik

Jihan melepas kepergian Darren ke kantor dengan melambaikan tangan. Darren sendiri ketika memarkirkan mobil, sempat mengklakson dirinya. Tentu Jihan merespons dengan senyuman. Kemudian mobil suaminya benar-benar sudah pergi dari pekarangan rumah.

Selepas kepergian suaminya, Jihan langsung menghela napas. Rasanya selalu rindu dengan suaminya itu. Jihan pun mulai masuk ke dalam rumah. Tujuannya adalah mencari keberadaan putrinya di dalam kamar. Tentunya supaya Jihan tidak merasa jenuh.

"Bella," sebutnya begitu sudah tiba di lantai atas.

Kemudian Jihan membuka pintu kamar. Namun, Jihan langsung menunjukkan ekspresi cemas ketika melihat Bella yang biasanya ceria. Siang ini justru hanya meringkuk di atas ranjang saja.

"Sayang," panggilnya dan mulai mendekat, duduk di sebelah Bella.

Bella menoleh padanya dan langsung memeluknya. "Mama."

Jihan memeriksa suhu tubuh putrinya. "Bella panas."

Kepala Bella mengangguk. "Tapi, Bella biasa seperti ini. Nanti sembuh sendiri."

Wajah Jihan sempat bengo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status