Share

Hukuman Untuk Jihan

"Pak. Bagaimana bisa kau menggigit bibirku?" protesnya.

Darren meliriknya. "Itu hukuman untuk bibirmu yang telah memarahi aku."

"Meski begitu, kenapa harus menggigit? Bisa kan menampar mulutku saja."

"Kau bilang apa? Menampar mulut? Aku bukan pria yang main tangan pada wanita, apalagi kau sudah jadi istriku. Sudahlah, cepat masuk dan tidur," titah Darren ditemani helaan napas.

Darren berjalan lebih dulu dan membuka pintu balkon. Ketika Jihan membawa selimut serta cangkir teh, mulai mendekat. Pintunya yang tertutup justru terkunci. Darren berdiri tepat di depan pintu dengan tangan berkacak pinggang.

"Pak! Kenapa kau mengunci pintunya?"

"Sengaja, aku ingin menghukum kamu Jihan. Tidurlah di luar dan nikmati angin dingin di sana." Darren berbalik dan bersiap pergi.

Tapi, Jihan yang bersin membuat Darren berhenti melangkah. Perlahan kepala menoleh dan mata melotot. Sebab Darren melihat Jihan yang mendekati balkon, dan nampak melongok ke bawah.

Darren yang pernah ditinggalkan sekali karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status