Share

Merasa Paling Benar

"Tidak ada gunanya kita tetap di sini. Pada dasarnya dia orang yang tidak tahu terima kasih," celetuk Akio.

Namun, wajah berubah cemas dan tangan menampar mulut. Pasalnya melihat Jihan yang nampak murung. Sementara Darren hanya mengelus kepalanya, Darren juga terlihat tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Yuna.

"Lebih baik kita pulang saja Sayang, bagaimana? Bella juga pasti menunggu dijemput," bujuk Darren dengan nada pelan.

Jihan menatap pada suaminya. "Tapi, nanti kita makan es krim dulu ya, aku lagi ingin Mas."

Darren menatapnya cukup lama, kemudian mengangguk. "Ya, kita nanti beli es krim dulu."

Sekalian untuk membuat moodnya semakin membaik. Darren pun menggenggam tangannya dan mulai bangkit dari duduk, namun mata Darren sempat melirik pada Akio dengan serius. Seolah memberi sinyal pada pria tersebut, sampai kepala mengangguk begitu saja.

"Kami titip Yuna padamu," ujar Darren sembari membawanya pergi.

Darren benar-benar membawa Jihan pergi membeli es krim. Namun, yang membua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status