Share

Tempat Teraman

Setelah beberapa menit berlalu. Akio membawakan banyak sekali makanan. Namun, mereka bertiga tidak bisa makan di depan ruang rawat yang wajib sunyi. Meski tak begitu jauh, supaya masih bisa mengontrol kondisi Yuna.

"Bagaimana cantik? Apa enak?" tanya Akio sembari melirik sebutir nasi di sudut bibirnya, Akio nampak tertarik.

Jihan hanya mengangguk tanpa menjawab pertanyaan dari pria ini. Darren yang menyadari tatapan Akio, langsung bergerak mengelap nasi dari bibirnya. Jihan menoleh pada suaminya sebentar, kemudian sibuk makan lagi. Sementara Akio langsung memukul lengan yang tadi ingin mengusap juga.

"Soal putrimu bagaimana Tuan Darren? Aku tidak melihatnya dari tadi, apa dia ada di rumah?" tanya Akio penasaran.

"Ya, Bella ada di rumah."

"Apa mau dibawa ke sini? Biar aku saja yang menjemput," tawar Akio.

Mata Darren langsung menatapnya. "Rumah lebih aman dari pada rumah sakit. Jihan, bagaimana kalau kau pulang saja?"

Mendengar hal itu, kepala Jihan langsung menggeleng. Bagaimana mungk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status