Share

Tempat Yang Bagus

"Rumah sakit jiwa," ulang Jihan dengan mata menatap suaminya serius.

Jemari Darren terangkat untuk mengelus wajahnya. "Iya Jihan."

"Kenapa Mas? Padahal kak Luna kan bersalah, kenapa harus dimasukkan ke rumah sakit jiwa?" tanya Jihan sedikit sewot.

Darren hanya diam saja dan menatap Jihan. Membiarkan dirinya terus saja bicara dan mengeluarkan keluh kesahnya. Kemudian Darren merengkuh tubuhnya dan memeluknya. Jihan menarik napas dengan kesal, ia benar-benar marah karena Luna dibiarkan lolos dari hukuman.

"Pengedar serta pengguna obat terlarang loh Mas. Kemudian melakukan percobaan pembunuhan, aku tidak rela kalau hanya dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa," keluhnya kesal hingga air mata sedikit keluar.

Darren mengelus kepalanya. "Iya Sayang aku tahu. Meski tidak bisa membuatnya menetap di penjara, tapi menurutku rumah sakit jiwa juga bukanlah tempat yang bagus."

Jihan kini terisak. "Apanya lebih bagus? Di rumah sakit jiwa pasti kak Luna diperlakukan dengan istimewa."

Mendengar ucapanny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status