Share

Bab 464

Setelah panggilan diakhiri, Frederick mengingatkan Claude dengan tidak puas.

“Yang cepat! Dia sudah menunggu dari tadi!”

Claude terpaksa menyerahkan terusan krim kepada pramuniaga. “Yang ini dibungkus juga.”

Selesai membeli pakaian, Frederick spontan menyindir, “Tingkat estetikamu memang nggak bisa diandalkan. Gimanapun, Bu Lillia adalah seorang desainer, kamu malah beliin pakaian kampungan seperti ini buat dia.”

“Kenapa kamu nggak bilang sewaktu di toko tadi?” Claude memiringkan matanya.

Frederick mendengus. “Sepertinya pendapatku nggak berguna? Semua yang aku pilih nggak kamu terima. Jangan-jangan kamu cemburu?”

Claude tidak menghiraukannya. Dia melempar kantongan belanjaan ke diri Frederick. “Antarkan pakaian ini sana. Mobilmu aman untuk sementara ini.”

“Apa? Sementara? Sepertinya kamu bukan manusia!” Frederick emosi hingga mengentakkan kakinya.

Claude tidak meladeninya, lalu berjalan pergi.

Frederick memaki sesaat, baru bergegas mengantar pakaian untuk Lillia.

….

Ketika Lillia mene
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status