Share

Bab 95

"Jawab saja." Suara Claude tidak terdengar jelas. Saat mengatakan hal itu, Claude mengembuskan napas berat, jelas sekali dia merasa kesal dengan telepon itu. Saat melihat peneleponnya ternyata adalah Nikita, Lillia terdiam sejenak sebelum berkata, "Ini telepon dari Nikita."

Claude membuka matanya, lalu menjawab panggilan itu. "Ada apa?"

"Claude, di sini turun hujan, aku ketakutan ...," kata Nikita dengan suara yang hampir menangis. Suaranya terdengar sangat kasihan. Lillia mendongak untuk menatap Claude.

"Aku sedang nggak ada di hotel," jawab Claude dengan suara berat. Kekesalannya tadi juga telah menghilang.

Dalam hati Lillia bergumam, 'Bilang saja kalau mau pulang ke hotel.' Lillia merasa agak marah, sehingga dia mengentakkan kakinya ke betis Claude. Claude meringis kesakitan melihat Lillia. Lillia hanya mengerjapkan matanya sambil memasang ekspresi tak bersalah.

"Kamu keluar?" Nikita terdengar agak kaget. Dia tahu bahwa Lillia juga meminta cuti karena neneknya terkena masalah. Masih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status