Share

Bisik-bisik Tetangga. 22

Bab 22

Bisik-bisik Tetangga

"Jadi kamu kena denda potong kambing dan uang?" tanya Teguh untuk lebih memastikan. Anton menganggukkan kepalanya pelan. Anton sudah menceritakan masalah sidang tertutupnya itu pada Teguh.

Ya, Anton sekarang ada di rumah Teguh lagi. Karena dia tak tahu mau ke mana. Razmi benar-bener sudah tak mau menerimanya. Sudah mengharamkan Anton jika menginjakkan kaki di rumahnya. Razmi benar-bener sudah tak sudi lagi. Sudah sangat jijik melihat paras lelaki yang telah memberikan dia dua anak itu.

"Iya, pusing aku!" balas Anton. Teguh menghela napas panjang. Kemudian mengacak rambutnya kasar. Walau bukan masalah dia, tapi tetap saja ia seolah juga ikut merasakan. Ikut merasa sesaknya masalah temannya itu.

"Yaudah, nikmati dan jalani saja!" balas Teguh. Anton menghela napas panjang. Menggigit bibir bawahnya pelan.

"Entahlah, engap aku dengan masalah ini," ucap Anton. Teguh mencebikan mulutnya.

"Aku saja ikutan engap, apalagi kamu! Itulah ... nikmat hanya sesaat, tap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status