Share

Bab 26. Mari kita menikah

Asha mendengus kesal, Damian, cowok itu terkadang memang sedingin Kutub Utara, namun terkadang juga bikin meleleh dan membuatnya terbawa perasaan. Ia juga bingung dengan perasaannya sendiri saat ini, entahlah ia hanya menuruti saja apa kemauan Ibunya.

"Kita mau kemana?" Damian bertanya dengan wajah datarnya saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Terserah!" jawab Asha ketus, beberapa menit yang lalu ia dipanggil dengan sebutan Sayang, namun mungkin khodam Damian sudah kembali lagi.

Tanpa bertanya apa pun lagi, Damian memacu mobilnya, membelah jalanan. Jujur ia merasa kasihan dengan Asha, gadis itu seolah jadi bahan olokan hanya karena belum menikah, atau mungkin memang gadis seumuran dia bila masih betah sendiri nanti akan disebut sebagai perawan tua.

"Kok kita ke sini?" tanya Asha. Rupanya Damian mengajak Asha menuju ke kantor miliknya.

"Tadi katanya terserah, turun!" sahut Damian memerintah.

Dalam hatinya, Asha hanya bisa menggerutu, tau begini tadi ia minta ke tempat makan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status