Share

119. Akhirnya

Irene melangkah masuk ke gedung pengadilan agama sambil mencengkeram erat tas tangannya. Tangan dan kakinya terasa dingin. Hanya wajahnya saja yang masih tampak seperti biasa, karena polesan make up yang dapat menutupi wajah pucat dan rona hitam di bawah kantung matanya. Semenjak gugatan cerai yang diajukan Pasya, Irene memang kesulitan tidur karena memikirkan nasib dirinya nanti. Dia sepertinya belum siap melepas kemewahan selama menyandang status Nyonya Pasya Prayuda.

Masih teringat di pikirannya, pertemuannya kembali dengan Raka-mantan cinta pertamanya. Sebuah pertemuan yang membuatnya terjebak dalam pusaran perselingkuhan selama enam bulan terakhir. Raka merayu dan mengisi kekosongan, di kala Pasya sibuk dengan bisnis keluarga yang semakin maju pesat. Membuat Irene lupa dan merusak pagar ayu yang harusnya dia jaga dengan baik. Dia telah menginjak-injak harga diri Pasya, dengan banyak berbohong dan berkhianat pada pria itu. Seorang pria yang begitu mencintai dan mempercayainya, kin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status