Share

78. Senjata Makan Tuan

Yumna memindai sekitar tempatnya berdiri lalu menyeringai tipis setelah menemukan sebuah ide.

Dengan gaya congkaknya dia berjalan mendekati Syakila yang ada di depannya.

"Aku tidak percaya kalau kamu itu Syakila si KAMPUNGAN!" ucapnya sengaja menekan kata kampung.

"Nita, Eni, kalian boleh kembali bekerja. Nona ini biar menjadi urusan saya." Alih-alih menanggapi ocehan Yumna, Syakila justru berbicara pada kedua karyawannya.

Dia akan membalas setiap lontaran dari mantan calon kakak ipar itu.

"Iya, Nona. Anda bilang apa tadi?" ucap Syakila.

"Jika kamu beneran Syakila mantan pacar adik saya, buka dong penutup wajahnya. Atau kamu takut ada yang mengenali dan mengingat momen saat kamu digrebek sama laki-laki di dalam kamar hotel?" Lagi-lagi Yumna menyeringai penuh kemenangan.

"Boleh. Sambil ngopi aja, yuk. Kebetulan di depan sana ada kafe. Nanti aku yang traktir deh, takut kamu gak bawa dompet," balas Syakila diiringi kekehan kecil.

"Saya tidak punya waktu untuk ngobrol sama wanita udik, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Desi Solo
syukurin yumna gak kapok2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status