Share

81.

"Pelan-pelan, Mas. Kamu masih pusing." Syakila dengan telaten kembali memberi pijatan lembut di kepala Devan.

"Kenapa bisa kesiangan begini? Bagaimana acara fashion show-nya. Apa semua lancar?"

"Hmmm. Semua berjalan lancar dan sukses. Nita baru saja mengabari."

"Mengabari? Apa itu artinya kau juga tidak datang?"

"Begitulah. Aku juga terlambat bangun, sama sepertimu."

"Hah! Memangnya Ibu tidak membangunkan kita?"

"Sudahlah, Mas. Jangan banyak tanya dulu. Lama-lama aku jadi ikut pusing menjawabnya."

"Iya, tapi---"

"Nanti setelah pusingmu mereda aku janji akan menceritakan semuanya."

"Iya, baiklah, istriku. Aku percaya padamu."

Akhirnya Devan berhenti bertanya. Memejamkan matanya menikmati pijatan lembut tangan Syakila.

Hingga tak terasa dia kembali terlelap.

Ponsel milik Devan yang tergeletak di atas nakas bergetar. Dapat terlihat dengan jelas nama Jo berada di layar itu.

Dengan penuh hati-hati, Syakila mengangkat kepala Devan dan meletakkannya pada bantal, setelah dirinya berhasil meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Desi Solo
bagus syakila jangan mau di rendahkan dan di 8njak2 lg harga dirimu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status