Share

83. Kepanikan Sundari

Diantar oleh sopir keluarga, Devan dan Syakila menuju villa yang ditunjukkan oleh Sukoco.

"Sayang ..." panggil Devan dengan mata terpejam sembari menyandarkan kepalanya pada jok mobil.

"Hmmm," sahut Syakila yang sedang sibuk membalas chat dari beberapa pelanggan.

"Bukankah tadi itu restoran Jepang?"

"Iya." Syakila masih sibuk dengan gadget-nya.

"Sepertinya itu tempat pertemuanku dengan Pak Ray semalam."

"Hmmm, lalu?"

"Apakah artinya aku belum sama sekali pulang ke rumah?"

"Iya, Mas. Nanti setelah sampai aku jelaskan. Aku balas chat dulu sebentar, ya."

Hening. Devan menurut, tetapi otaknya bekerja menyatukan kejanggalan-kejanggalan yang ia temui. Mulai dari restoran itu, tempat menginap, dan selangkangan istrinya yang nyeri. Serta mimpinya yang terbilang begitu nyata ketika melakukan penyatuan bersama Syakila.

Tak tahan, akhirnya Devan kembali memanggil Syakila.

"Sayang ..."

"Iya, Mas."

"Tadi kau bilang selangkanganmu sakit kan? Apa itu artinya yang kurasakan semalam bukanlah mimpi?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
belum up juga,ayo thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status