Share

#32 Partner

“Kamu kok udah jemput? Kan belum jam sembilan?”

“Habisnya aku keburu excited mau ketemu kamu.” Ben tersenyum, menoleh sekilas pada Cantika seraya memutar roda kemudinya.

Cantika terhenyak. Kenapa laki-laki itu harus bicara semanis itu, dengan senyum dan wajah menawannya? Dada Cantika jadi bergejolak hebat begini sekarang.

“Sorry, kamu jadi buru-buru pulang karena aku, ya? Padahal kalau kamu masih mau ngobrol, aku bisa nunggu,” lanjut Ben.

Cantika menggeleng pelan. “Aku yang nggak enak kalau kamu nunggu kelamaan.”

“Tadi katanya kamu sama temen-temen, kok cuma berdua pas keluar?”

“Yang satu udah pulang.”

“Ooh ....”

Sewaktu Olin bilang kalau Ben sedang menunggunya di depan, Cantika kaget bukan main. Dia tidak bermaksud menyembunyikan Ben dari Olin. Namun rasanya, tadi itu terlalu mendadak. Bayangkan saja, Cantika baru akan memulai sesi curhatnya, tapi yang dibicarakan malah muncul duluan.

“Kalo bener, mungkin orang yang lagi di luar studio itu cowok yang lo maksud,” kata Olin saa
Lunetha Lu

Kalian ingat nggak, apa yang dilupain Cantika?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status