Share

Karma

"Bagaimana enggak? Secara, dia, 'kan laki-laki yang menjadi cinta pertamaku," ucapku sambil mengulum senyum. Sungguh, mengingat lagi tentang cinta pertama yang terjadi saat aku masih berusia 14 tahun, memang selalu menghadirkan memori indah sekaligus menggelikan yang pastinya tak akan pernah terulang kembali.

Mengingat bagaimana aku menerima cintanya—yang mungkin masih bisa dikategorikan sebagai cinta monyet hari itu, membuatku terus menarik bibir. Ya, saat itu kami merupakan teman sekelas. Jadi, ketika teman-teman di kelas tahu kami dekat, sontak semuanya heboh dan tak berhenti meledek.

Ya, selalu ada cerita indah di masa sekolah. Begitulah yang aku rasakan.

"Apa dia … lebih ganteng dari aku?" tanya Darren terlihat begitu penasaran. Sungguh, detik ini aku sangat menikmati bagaimana dia berekspresi. Rasa kesal yang terpancar jelas dari sinar matanya, menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri yang menyelinap ke dalam kalbu.

Ya, jujur aku menikmati rasa cemburunya.

"Eum … gimana, ya? Ganten
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status