Share

Obat Pertengkaran

"Kenapa diam, Mas?" tanyaku berapi-api, saat hati ini masih merasa gondok dengan sikapnya yang cenderung irit bicara malam ini.

"Kenapa diam, ha?" ulangku penuh penekanan. Meski dalam keremangan, dapat kupastikan jika sepasang matanya menatap lekat wajahku.

"Bukankah sudah kutanyakan sebelumnya, apa jawaban tidak yang kuberikan akan membuatmu percaya?" Suamiku balik bertanya dan tanpa melepas pandang dariku.

"Ada apa ini, Indah?" Lampu dapur tiba-tiba menyala saat pertanyaan itu terlontar dari suara familiar wanita yang melahirkan diriku. Mama.

Aku dibuat sedikit salah tingkah saat menyadari kedua orang tuaku yang sebelumnya mungkin sudah tidur lena, cukup terganggu dengan keributan yang terjadi di dapur hampir tengah malam ini.

"Sebenarnya …." Rasa hati, ingin sekali aku mengungkap apa yang menjadi pencetus keributan antara aku dan menantu mereka malam ini. Namun, kutahan. Takut dianggap kekanak-kanakan dan suka mengadu.

"Sebenarnya ada sedikit kesalahpahaman yang perlu untuk dilurus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status