Share

19. Rencana Jahat

Daniel hampir membanting ponsel karena sedari pagi dihiraukan oleh Vena. Iya, terlihat jelas di layar ponsel itu ada deretan panggilan tak terjawab, bahkan ditolak, dan terakhir nomornya sudah diblokir.

"Kurang ajar, Vena sombong sekarang. Dulu diusir saja pakai acara drama, sekarang sok nggak mau bicara sama aku?" Dia menggerutu.

Sejak pagi pula, dia mendekam di dalam ruang kerja. Setengah mengurus pekerjaan, setengahnya lagi memikirkan Vena.

Pintu ruangan tersebut diketuk, lalu dibuka— terlihat Bianka di ambang pintu.

Wajahnya muram ketika mengomel, "Mas, sampai kapan mau berada di ruangan? Ini sudah malam, loh. Ayo keluar dulu, kita makan malam berdua. Mama lagi keluar, aku nggak mau makan sendirian."

"Aku nggak lapar, kamu makan saja sendiri. Aku masih sibuk mengurus pekerjaan.“

"Jangan bohong kamu, aku tahu kamu sibuk menghubungi mantan istri kamu itu 'kan?"

"Nggak."

Bianka makin kesal. Dia maju ke dalam ruangan itu, mendekati meja. ”Kamu sadar nggak, sih? Kamu sekarang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status