Share

Bab 12

Hari-hariku kini aku habiskan di rumah sakit. Bahkan rasanya mulut ini menolak untuk makan walaupun hanya sesendok. Karena hatiku ini sedang benar-benar hancur hingga tidak perduli dengan badanku sendiri.

Ku kuatkan jiwa ini apapun nanti jalan yang dipilihkan Tuhan pasti itu yang terbaik untukku. Akan aku terima dengan ikhlas.

"Rin, aku suapin, ya," kata Prita mengagetkanku.

"Tidak usah Prita. Biar aku makan sendiri nanti," jawabku.

"Tapi nasi ini sudah sejak tadi kamu anggurin. Nanti keburu nggak enak dimakan," katanya lagi.

Sampai tak sadar nasi yang sudah aku buka sejak tadi tidak kunjung aku makan. Entah aku sekarang jadi sering melamun.

"Eh, iya. Aku makan kalau gitu."

Dengan malasnya aku pun mulai menyendok nasi yang dibawakan Prita.

"Kamu yang sabar ya, Rin. Aku yakin kamu dan Romi adalah manusia yang kuat. Kalian bakal bisa melewati semua ini," tuturnya pelan.

"Makasih ya, Prit," jawabku singkat.

"Ngomong-ngomong besok mau dibawakan makanan apa lagi?" tanyanya lagi.

"Tidak u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status