Share

Bab 18

Mungkin aku sedang bermimpi sampai harus ketemu dengan wanita kur*ng aj*r itu. Ku cubit lenganku dengan keras ternyata beneran sakit. Jadi ini bukan mimpi.

"I-itu, bukannya dia perempuan yang sering datang ke rumah kita, Dit?" tanyaku ragu.

Ku tunjuk beberapa poto yang terpasang di dinding rumah ini.

"Iya, Bu. Dia adalah sahabat Rina sejak di bangku sekolah."

Waduh bisa malu aku kalau aku ketemu dia sekarang ini. Aku yakin dia bakalan memarahiku seperti tempo dulu saat Rina baru saja melahirkan. Atau mungkin dia bakalan menertawakanku kalau semua yang dibicarakan itu benar.

"Ibu ini gimana? Masak orang setelah melahirkan harus diatur terus makannya. Jangan makan ini jangan makan itu. Yang diperbolehkan cuman makan pakai sayur kulup (sayur yang hanya direbus dan saat menyantapnya tanpa menggunakan kuah) saja dan bawang merah goreng sebagai pelengkapnya. Memangnya ibu tidak kasihan dengan menantu dan cucu Ibu sendiri?" katanya waktu itu.

"Yang nggak kasihan itu kamu. Anak muda tahu apa?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status