Share

Bab 17

Tak kuasa aku menitihkan air mata. Karena benar-benar hati ini sudah hancur. Tega sekali mereka memisahkan aku dengan cucu lelakiku. Aku ini kan tidak bersalah, yang bersalah kan Rina, anak dari Pak Fuad dan Bu Nuria yang tak tahu diri itu.

"Mbak Sulastri beneran nggak tahu ke mana perginya Rina?"

Kini Adit bertanya kembali ke tetangga yang masih setia melihat kami di pagar tembok rumah Rina.

"Beneran nggak tahu saya Mas Adit. Waktu pergi itu Rina dan keluarganya terlihat seperti terburu-buru. Mungkin sekitar empat jaman setelah Mas Adit pulang dari sini, saat menjenguk Romi pulang dari rumah sakit."

Jadi mereka pergi setelah aku diusir Pak Fuad. Berarti sebelumnya mereka sudah berencana untuk pindah rumah gitu, kurang aj*r memang.

"Lha memangnya Rina nggak izin dulu sama Mas Adit, kalau mau pergi ke mana begitu?" Tanpa berkata Adit menggelengkan kepalanya.

"Waduh kok bisa seperti itu? Harusnya kan istri kalau pergi ke mana-mana harus minta izin dulu ke suaminya. Berarti Mas Adit sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status