Share

Kena Batunya

"Kamu tidak apa-apa?" Riana menyentuh bahuku mengembalikan kesadaranku kalau gadis itu masih duduk di sebelah.

Aku mengangguk. "Maaf, kemarin aku tak peduli padamu dan Hanif. Maaf merepotkanmu," ucapku lirih. Setelah pulang dari hotel aku sibuk menata hati yang patah dengan mengurung diri di kamar.

Riana tersenyum. "Tidak apa-apa, kayak sama siapa aja. Aku tahu kamu sedang tidak baik-baik saja, karena itu aku ijin sama Ibu nemanin kamu di sini barangkali kamu butuh sesuatu."

Aku terharu, Tuhan membiarkan orang-orang jahat menghancurkan hatiku, tetapi mengirim teman-teman yang baik, selalu ada saat aku membutuhkan. "Makasih, kamu teman yang sangat baik."

"Iya, dong." Tawa Riana menular padaku. Keceriaan gadis itu perlahan mampu menghalau kabut yang bergelayut di kepalaku. "Tapi aku ijinnya cuma semalam, kamu tidak apa-apa aku tinggal, kan?"

"Iya, aku baik-baik aja. Ini aja aku sudah makasih banget. Salam untuk Ibu, ya."

Riana mengangguk. Dia berjalan ke kamar tamu yang terletak di sebe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status